Seluruh konten pada Kotlin, seperti kelas dan fungsi, dibungkus dalam sebuah packagePackage tersebut digunakan untuk mengelompokkan kelas, fungsi dan variabel yang mempunyai kemiripan fungsionalitas. Untuk menggunakan kelas, fungsi maupun variabel yang berada pada suatu package, kita harus menuliskan secara lengkap alamat package tersebut. Sebagai contoh kita akan menggunakan kelas Random, maka kita harus menuliskan seperti ini:

1. val someInt = kotlin.random.Random(0).nextInt(1, 10)

Kode tersebut menunjukkan bahwa kelas Random berada pada package kotlin.random, tetapi apakah perlu menuliskan kode sepanjang itu untuk menggunakan sebuah kelas? Tentu tidak, untuk meminimalisir hal tersebut kita cukup mengimpor package kelas Random. Dengan begitu kita tidak perlu menuliskan kode yang panjang secara berulang.

Importing Package

Untuk mengimpor suatu package kelas, fungsi atau variabel, kita cukup menuliskan keyword import kemudian dilanjutkan dengan alamat spesifiknya seperti:

1. import packagename.ClassName 2. import packagename.functionName 3. import packagename.propertyName

Karena kelas Random berada pada package kotlin.random, maka penulisannya menjadi seperti ini:

1. import kotlin.random.Random

Setelah kita impor kelas Random beserta alamat package-nya, kita dapat menuliskan kelas Random secara langsung tanpa menulis seluruh alamat package-nya. Tentunya hal ini akan membuat waktu dalam menuliskan kode lebih efisien.

1. import kotlin.random.Random 2.   3. val someInt = Random(0).nextInt(1, 10)

Biasanya terdapat banyak kelas, fungsi ataupun variabel dalam sebuah package. Contohnya kita akan menggunakan beberapa fungsi dan variabel matematika pada package kotlin.math seperti berikut:

1. import kotlin.math.PI 2. import kotlin.math.cos 3. import kotlin.math.sqrt 4.   5. fun main(){ 6.     println(PI) 7.     println(cos(120.0)) 8.     println(sqrt(9.0)) 9. } 10.   11. /* 12. Output: 13.     3.141592653589793 14.     0.8141809705265618 15.     3.0 16. */

Kita juga dapat mengganti nama sebuah kelas, fungsi atau variabel yang kita import dengan menggunakan alias yang direpresentasikan dengan kata kunci as.

1. import kotlin.math.PI 2. import kotlin.math.cos as cosinus 3. import kotlin.math.sqrt as akar 4.   5. fun main(){ 6.     println(PI) 7.     println(cosinus(120.0)) 8.     println(akar(9.0)) 9. } 10.   11. /* 12. Output: 13.     3.141592653589793 14.     0.8141809705265618 15.     3.0 16. */

Biasanya as digunakan ketika kita menggunakan sebuah kelas, fungsi, maupun variabel yang memiliki nama yang sama namun berbeda package-nya. Ini bertujuan untuk menghindari ambiguitas.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, pada package kotlin.math terdapat banyak fungsi dan variabel yang dapat kita gunakan. Kita bisa melihat pada completion suggestion berikut:

Kita dapat mengimpor seluruh kelas, fungsi dan variabel yang berada pada suatu package dengan menggunakan tanda  * pada akhir package tersebut.

1. import kotlin.math.* 2.   3. fun main(){ 4.     println(PI) 5.     println(cos(120.0)) 6.     println(sqrt(9.0)) 7. } 8.   9.   10. /* 11. Output: 12.     3.141592653589793 13.     0.8141809705265618 14.     3.0 15. */